Permohonanku
Tuhan,
Benarkah Engkau ada?
Benarkah Engkau mencipta segalanya?
Benarkah tempatmu di surga?
Jika iya,
Lihatlah anakmu di sini
Dengarkan dia bernyanyi
Melambungkan puja dan puji
Hanya bernyanyi
Melepas sedih dan sepi
Walau ingin menjauh pergi
Tetapi kaki tak dapat berlari
Sembari berharap
Ingin Engkau lindungi
Ingin Engkau berkati
Hingga saatnya nanti
Untitled
Ketika malam mulai menjelang
Bintang mulai bersinar
Bulan purnama Nampak benderang
Suara burung malam mulai terdengar
Dan udara membawa angin yang dingin
Aku mulai memikirkanmu…
Teringat padaku akan wajahmu
Senyum manismu…
Canda tawamu…
Dalamnya matamu…
Bijaksananya sikapmu…
Dan segala yang baik ada pada dirimu
Andai aku tahu,
Cinta bukanlah berarti sandaran,
meski ia memberiku kebahagiaan
Andai aku tahu,
Teman bukanlah berarti rasa aman,
meski ia memberiku dukungan
Di mana engkau sekarang?
Pergi tanpa kembali
Meninggalkan luka di dalam hati
Siapakah engkau sekarang?
Segalanya sudah berubah
Ketika aku melihatmu lagi
Sajak Angin
Lihat dia di sana!
Berjalan tak tentu tujuannya
Matanya merah nan merana
Kakinya kurus penuh jelaga
Mulutnya kering tak ada cairan tersisa
Tak punya keluarga
Tak punya sanak saudara
Tak punya rumah
Bahkan tak tahu arah
Hatiku berkata
Apakah kau akan diam saja?
Apakah kau peduli padanya?
Apakah kau mau membantunya?
Jawab mulutku:
Aku tak bisa
Aku tak dapat berbuat apa-apa
Aku hanyalah angin yang dapat menyejukkannya