Thursday, October 27, 2011

RIP Nando and Lassie



Kangen duo berisik ini
T_T
Baru juga kemarin main sama2. sekarang smuanya dah pergi,,,,
RIP my fellas....

Monday, October 3, 2011

Monday, September 5, 2011

Pergilah Kau by Sherina

Tak mau lagi aku percaya
Pada semua kasih sayangmu
Tak mau lagi aku tersentuh
Pada semua pengakuanmu

#Kamu takkan mengerti rasa sakit ini
Kebohongan dari mulut manismu

Reff:
Pergilah kau
Pergi dari hidupku
Bawalah semua rasa bersalahmu
Pergilah kau
Pergi dari hidupku
Bawalah rahasiamu yang tak ingin kutahui
Tak mau lagi aku terjerat
Pada semua janji-janjimu
Tak mau lagi aku terkait
Pada semua permainanmu

Bertahun-tahun bersama
Kupercayaimu
Kubanggakan kamu
Berikan s’galanya
Aku tak mau lagi
Ku tak mau lagi huoo… Yeee…Hee…

Back to Reff

Pergilah kau
Tak ingin kutahui
Pergilah kau
Ku tahui

Thin layer between love and hatred

Tipis. Tak terlihat, namun sangat terasa dalam hati. Kalau ada yang bilang cinta itu buta, ya ada benarnya juga (kan cinta bukan makhluk hidup jadi gak punya mata) pernyataan itu. Siapa suruh cinta punya indera penglihatan? Apalagi rasa benci, kurang lebih ya sama seperti cinta, main terjang siapa saja tanpa kenal ampun. Lha trus??? kayak lagunya Geisha yg judulnya "cinta dan benci" susah banget memisahkan dua rasa yg kelihatannya berlawanan arah... berapa kalipun disakiti dan dikecewakan,, tetep aja cinta gak ilang2... rasanya sebel dan benci, tapi ujung2nya tetep cinta :(





Tuesday, August 16, 2011

One-sided Love



There’s only pain that I see
Yearning to tell you the love I conceive
Been two years already
Keeping it, is not so easy

Monday, August 8, 2011

TULISAN KAHLIL GIBRAN FAVORITKU

Sesaat lagi engkau akan tahu perbedaan halus,
Antara bergandengan tangan dan merantai jiwa
Kau akan tahu bahwa cinta bukan berarti sandaran,
Dan teman bukan berarti rasa aman
Dan kau akan tahu bahwa ciuman bukanlah kontrak,
Dan hadiah bukanlah janji
Dan kau akan mulai menerima kekalahan
Dengan kepala tegak dan mata terbuka
Dengan kebesaran hati seorang dewasa
Bukan dengan kemurungan anak-anak
Dan kau akan belajar membangun semua jalanmu hari ini
Karena besok tak pasti untuk rencana
Sesaat lagi kau akan tahu
Bahwa sinar matahari bisa membakar bila menerimanya terlalu banyak
Karena itu tanamilah kebunmu sendiri
Dan hiasi jiwamu sendiri
Daripada menunggu seseorang memberimu bunga
Dan kau akan tahu
Bahwa kau sungguh-sungguh dapat memikul beban
Bahwa kau benar-benar kuat
Dan kau benar-benar mampu
Dan kau benar-benar berharga

Sahabat adalah kebutuhan jiwa yang mesti terpenuhi
Dialah ladang hati yang kau taburi dengan kasih
Dan kau panen dengan penuh rasa cinta
Dan dia pulalah naungan dan penghangatmu
Karena engkau menghampirinya saat lapar
Dan saat tubuh butuh kedamaian
Apabila dia bicara mengungkapkan pikirannya
Engkau tiada takut berbisik kata ‘tidak’
Kau juga tiada menyembunyikan kata ‘ya’
Dan tiada maksud lain dari persahabatan
Kecuali saling memperkaya roh kejiwaan
Karena kasih masih menyisakan pamrih dalam jangkauan misterinya
Bukanlah kasih tetapi sebuah jala yang ditebar
Hanya menangkap yang tiada diharap
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu
Jika dia harus tahu musim surutmu,
Biarlah dia mengenal pula musim pasangmu

TEACHING PRACTICUM DI DEPAN MATA…


Sebentar lagi bulan September tiba, perkuliahan memasuki semester ke-7. Haduhh,, tidak terasa sudah 3 tahun lebih ya, kurang setahun lagi lulus (AMIN) dari sini. Kok seperti baru kemarin aku ikut PPMB dan MaKrab, tapi sekarang sudah di ambang pintu keluar… Setahun memang bukan waktu yang singkat, tetapi rasanya akan menjadi sangat cepat ketika sudah menyibukkan diri dengan tugas kuliah…terutama Teaching Practicum (PPL) >>.<<
Aku jadi teringat dulu waktu semasa masih SMA, ada kakak angkatan FBS yang praktik mengajar di sekolahku, sungguh menjadi seperti mereka bukan hal yang mudah. Dikritik, dicaci, dijahati, dibantah, dan hal-hal jahil lain oleh teman-temanku. Membuat kesalahan sedikit saja, pasti dibantai habis-habisan… Tak terbayangkan kalau sekarang aku akan ada di posisi mereka?! Oh God, sekilas terdengar konyol kalau kita merasa takut mengajar anak SMA, secara kita lebih dewasa (bukan tua) dan lebih berpengalaman dari mereka, tetapi apa daya kalau memang sudah bermasalah dengan ‘kepercayaan diri’ selama ini???
In fact, to be honest, I’m not really into teaching since it requires us to be smart, fun, and kind-enough to share our knowledge. Gosh, feel like I’m on the contrary, hikss… But what else to do when you realize that being a teacher is actually suits you?? What I meant here is when you figured this as one of main opportunities you seek after graduate; don’t you think you will consider it??? Yes of course I do. Although this seemingly-perfect-job would be hard, at least I’m trying, I’M TRYING…okay?
Jadi, mau tidak mau, harus berusaha untuk mengatasi kekurang-percayaan diri ini dan berlatih sebanyak-banyaknya untuk mendapat hasil sebaik-baiknya. Haduhhh… teori memang sangat mudah dipelajari dan diucapkan, namun perwujudannya sangatlah sulit apabila tidak dibarengi dengan tekad yang bulat.
Hmmm,,, lebay gak sih bicara begini???  :P
But guys,,, if you think you can help me to escape from those feeling, you may share…please pretty please?? I’m begging, hahahahhahaha…

Just A Dream - Nelly

(Uh uh uh)
I was thinking about her Thinking bout me Thinkin bout us (us) What we gunna be? Open my eyes, (Yeah) it was only just a dream...
So I travel back (uh) down that road (road) Will she come back? (Uh) No one knows I realize (Yeah) It was only just a dream.
I was at the top and now its like I'm in the basement Number 1 spot, Now she find her a replacement I swear now I can't take it Knowing somebody's got my baby
Now you ain't around, baby I can't think I shoulda put it down, shoulda got that ring Cuz I can still feel it in the air See her pretty face, run my fingers through her hair My love of my life, My shawty, my wife She left me, Im tied. Cuz I knew that it just ain't right
I was thinking about her Thinking bout me Thinkin bout us (us) What we gunna be? Open my eyes, (Yeah) it was only just a dream...
So I travel back (Uh) Down that road (Yeah) Will she come back? (back) No one knows I realize (Yeah) It was only just a dream.
When I be ridin' man I swear I see your face at every turn [ From: http://www.metrolyrics.com/just-a-dream-lyrics-nelly.html ] Trying to get my usher on but I can't let it burn And I just hope she know that she the only one I yearn for More and more, I miss her, when will I learn? Didn't give her all my love I guess now I got my payback Now i'm in the club thinking all about my baby HEY, she was so easy to love But wait, I guess that love wasn't enough I'm going through it everytime that I'm alone And now I'm wishin' wishin' she'd pick up the phone But she made a decision that she wanted to move on Cause I was wrong.
I was thinking about her Thinking bout me Thinkin bout us (us) What we gunna be? Open my eyes, (Yeah) it was only just a dream...
So I travel back (Uh) Down that road (road) Will she come back? (back) No one knows I realize (Yeah) It was only just a dream...
If you ever loved somebody put your hands up If you ever loved somebody put your hands up And now they're gone and you wish you could give them everything X2
I was thinking about her Thinking bout me Thinkin bout us (us) What we gunna be? Open my eyes, (Yeah) it was only just a dream...
So I travel back (Uh) Down that road (road) Will she come back? (back) No one knows I realize (Yeah) It was only just a dream... X2

Copied from MetroLyrics.com

Now just let us replace the word “she” with “he”

Gosh, sekarang benar-benar merasa seperti itu setelah tahu kenyataan yang ada, sesuai dengan lirik lagu di atas L I was the one who left him now he got the replacement and I’m feeling like I don’t even let it that way… And of course I have a reason, I don’t blame him, yet he made me to do that for the sake of our situation (distance, parents and bla bla bla). Who says that it was easy? Now I got a lump in my throat, choked up until I cry.. Man, still damn hurts…

Monday, July 25, 2011

Mengambil resiko persahabatan (sat-nite penuh keanehan 2007)

soo..

Ketika kita mengambil resiko untuk mencintai seseorang,
kita mengambil resiko untuk dilukai.
Setelah dilukai,
kita bisa seperti kura-kura yang menarik diri,
bersembunyi di bawah tempurung.
Banyak orang mati di sana, membusuk sendiri,
tak pernah lagi dilukai,
tetapi tak pernah lagi merasakan cinta.
Cinta bagaikan pedang bermata dua,
Kegembiraan dan kepuasan bisa memenuhi hatimu,
Namun derita dan kesakitan bisa mengguncang jiwamu.
TETAPI, beranilah mengambil resiko untuk mencintai
Bukalah jiwamu kepada seorang sahabat sejati!
Sebab itulah dikatakan, cinta adalah mawar di atas duri!


Apa pendapat anda??

Miris sekali melihat foto ini,, rasanya tangisan prihatin pun tak cukup untuk menggambarkan rasa simpati dan empati saya... sungguh... betul-betul menyayat hati...



(31/02/2006)

 
I was happy meeting you
And proud of our holding hands
Even though we look up to different skies now
Can you see?
I walk on my own
Even though we are separated
I still feel that we are somehow
Connected under this sky

Monday, July 4, 2011

Sepenggal Keprihatinan tentang pilihanku


Pada suatu hari, seorang ibu bertanya kepadaku beberapa saat setelah liburan kenaikan kelas .
“ Mbak Lia ambil jurusan apa? Pasti IPA? Duh pinternya...”
“ Ndak kok buk, saya ambil bahasa..”
“Lho kok malah bahasa? Wong pinter kok ambilnya bahasa? Bukannya nanti kalau lulus anak jurusan IPA lebih terjamin masa depannya?”
“Eh..bukan begitu..”
“Saya dengar di SMA 1 itu persaingannya ketat ya,” potongnya. “Dulu anaknya keponakan saya mau masuk di situ, tapi takut kalau kalah sama anak-anak pinter yang lain, jadinya ya lari ke swasta,”
Iya buk, saya tahu, saya kan sekolah di sana, batinku.
         “Biaya di sana itu mahal ya? Katanya uang gedungnya tinggi, banyak anak pejabat yang sekolah di sana bisa pakai uang ya?”
         “Ah tidak juga buk, asalkan persyaratannya memenuhi saja tidak harus begitu..”
         “Halah, lha itu nyatanya berita yang beredar ada anak yang tidak pintar bisa masuk kesana? Pasti pakai uang itu? Sudah terkenal kalau yang bisa sekolah di sana anaknya orang berpunya.”
Lagi-lagi aku hanya tersenyum sambil lalu.
         “Sayang sekali ya, anak satu-satunya kok malah ambil bahasa. Padahal masuk IPA nanti masuk kuliah banyak pilihannya lho..”
         “Ndak kok buk, saya lebih tertarik di bidang bahasa, terlebih bahasa asing,”
         “Lha apa dulu tidak didorong ibu masuk IPA? Nanti mau kuliah di mana?”
         “Dekat saja buk, di Satya Wacana..”
         “Lho kok cuma Satya? Kok tidak ke Negeri saja? Yang lebih bagus begitu?”
         “Satya Wacana juga bagus kok buk,,”
         “Saya dengar gaya hidup mahasiswa di sana itu mewah? Apa-apa harus canggih,”
Aduh, rasanya kesabaranku mulai menguap mendengar cercaan sang ibu.
         “Katanya di sana itu anak orang kaya bawaanya mobil, laptop, HP terbaru dan barang-barang mahal, gayanya juga mentereng..”
         “Ah ibu ini..”
         “Lha itu nyatanya yang...”
         “Maaf bu permisi dulu, ibu saya sudah memanggil pulang. Mari.”
         Aku bergegas pergi meninggalkan si ibu yang sepertinya kurang puas dengan segala jawabanku. Yah maaf-maaf saja, menilik dari kata-kata si ibu yang melulu ‘katanya-katanya’, ‘dengar-dengar’, dan kebanyakan memprotes, aku merasa risih mendengarnya. Memangnya kenapa kalau aku mengambil jurusan bahasa? Memangnya kenapa kalau aku berkuliah di Satya? Setelah bertahun-tahun sesudahnya, ada sebuah pelajaran yang dapat diambil dari percakapan singkat tersebut.
         Orang boleh berpendapat, boleh berargumen dengan apa yang mereka pikir itu paling baik dan benar. Tetapi tidaklah adil kalau kita memaksakan apa yang kita yakini benar pada orang lain. Mengapa harus berpendapat kalau SMA 1 ini begini-begitu, harus ini-itu, sedangkan mereka sendiri tidak mengalaminya? Mereka cuma bilang ‘katanya’ namun suka berspekulasi berlebihan tentang suatu hal. Memang ada benarnya juga, tapi tidaklah perlu berlebihan menilai sesuatu… Aku masih ingat di kala itu harus belajar keras dan berjuang agar bisa diperhitungkan oleh teman-temanku. Pada awalnya hal itu sangat menyiksa, mencari jati diri dan menentukan pilihan di mana kita harus berada. Tapi akhirnya aku sadar, aku tidak sekaya dan sejenius orang-orang itu. Aku baru menemukan kegembiraan setelah masuk kelas bahasa. Aku menjadi diriku apa adanya, sepaham dengan orang sekitarku, tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain. Yang penting adalah bagaimana kita bersikap dan bergaul. Cukuplah menjadi diriku saja, aku dihargai dan menjadi berharga. Kami orang bahasa, bukan orang ekonomi dan IPA. Kami berkomunikasi, bukan hitung-hitungan masalah uang ataupun prestasi.
                Tentang masalah pilihan untuk berkuliah, aku juga bangga bisa berada di sini oleh karena pilihan hati dan bakatku, bukan karena keinginan orang lain. Siapa bilang kehidupan mahasiswa harus ‘wah’, biasa saja tuh. Sadar bahwa bukan orang yang berlebihan dalam hal harta, itu yang selalu menjadi garis batas pengingatku. Orang tua sudah bersusah payah menguliahkanku agar mendapat title S1. Kami hanya keluarga biasa yang lebih suka dikenal ‘orang berpendidikan’ daripada dibilang ‘orang berpunya’. Aku tahu pada dasarnya orang-orang berorientasi pada kedudukan dan harta, itu manusiawi. Kadang aku pun berpikir hal yang sama, mengapa begini-begitu. Tetapi, kita tidak akan tahu bagaimana rasanya bersyukur dengan apa yang kita punya secukupnya ketika kita mempunyai hal yang berlebih. Orang tak akan merasa puas pada apa yang sudah ada di depan mereka. Satu hal yang membuatku selalu ingat dengan nasihat ibu : “Bersyukurlah dengan apa yang ada, namun bukan berarti cukup seadanya. Ada batas tertentu ketika kita mengingini sesuatu. Jangan dengar terlalu berlebihan karena pada akhirnya kita sendiri yang akan kesusahan. Semuanya harus secukupnya, tidak kurang, namun  tidak berlebihan.”

(23/06/2011 – 23.45)


Tell me it is not over yet
The distance separated us from the start
Two years are not enough

The hope has gone
The flame of love starts dying down
The faith briskly faded
The trust turned into denial

I’m not done
I’m just hanging on

Thursday, June 30, 2011

Just For My Mom by SO7

suka banget dengan lirik ini lagu,, salah satu lagu lama yang selalu ada di top playlistku.. song about mom and me...


Sometimes I feel my heart so lonely but that's ok
No matter how my girl just left me, I just don't care
Whenever the rain comes down and it's seems there's no one to hold me
She's there for me, she's my mom

Just for my mom, I write this song
Just for my mom, I sing this song
Coz just my mom, can wipe my tears
Coz just my mom, can only here
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/s/sheila_on_7/just_for_my_mom.html ]
Trap in a subway, can't remember the day but I feel ok
Damped in damn situation, in every condition with no conclusion
Whenever the rain comes down and it's seems there's none to hold me
She's there for me, she's my mom

Just for my mom, I write this song
Just for my mom, I sing this song
Coz just my mom, can wipe my tears
Coz just my mom, can only here

Just for my mom, I write this song
Just for my mom, I sing this song
Coz just my mom, can wipe my tears
Coz just my mom, can only here

You may say I have noone, to cover me under the sun
You only get it from your mom, Mom!


More lyrics: http://www.lyricsmode.com/lyrics/s/sheila_on_7/#share

Separation


(26/06/2011 – 21.26)

Tangis, lara, dan perpisahan
Mengapa terasa sangat menyakitkan?

Kau tahu?
Jauh ini bukanlah inginku
Jarak itu tidaklah milikmu
Asa dan rasa lenyap dibunuh waktu

Kadang wajah tidak menampakkan usia
Hati bukan cermin tindakan nyata
Dua tahun bersama
Bagaimana kau tahu hanya dengan mengira?

Kau beri aku gambar dan kata
Sajak seroja
Lagu cinta
Bagimu?
Kini tiada harganya

Ibuku, Segalanya Bagiku


..kebun karet belakang rumah..
..12/07/2010..
..16:38..

Ibuku itu…wanita hebat, yang bertaruh nyawa dan hampir kehilangan jiwanya ketika melahirkanku 20 tahun yang lalu.
Ibuku itu…wanita lembut, yang selalu membacakan dongeng untukku sebelum tidur setiap malam hingga aku SD kelas satu.
Ibuku itu…wanita bijak, yang sering menasehatiku dengan petuah moral dan wejangan bermutu setiap waktu.
Ibuku itu…wanita tangguh, yang rela berjalan kaki ke pedalaman desa 2km setiap hari untuk mengabdikan ilmu.
Ibuku itu…wanita setia, yang selalu mendampingi dan merawat ayahku di saat beliau sehat maupun sakitnya.
Ibuku itu...wanita tegar, yang tak pernah mengeluh ketika cobaan ringan ataupun berat datang menerpa.
Ibuku itu…wanita disiplin, yang cerewet setiap kali aku bangun siang dan alpa dengan tugas harian utama.
Ibuku itu…wanita rapuh, yang bisa menangis ketika melihat sinetron atau film drama yang menguras air mata.
Ibuku itu…wanita penyayang, yang rela mengurusi Nando untukku ketika aku kerap kali meninggalkan atau mengabaikkannya.
Ibuku itu…wanita ekonomis, yang selalu menguliahiku untuk hidup sederhana dan secukupnya, karena dengan begitu aku tahu bagaimana bersyukur dengan apa yang aku punya.
Ibuku itu adalah wanita penginspirasiku.